TEATER UNTUK DIGAULI: Berteater Itu Mudah tapi Tidak Gampang

 


seniman teater
latihannya seumur hidup
tak ada pensiun buat seorang seniman
kecuali, mati.

Seni teater merupakan kesenian kolektif. Proses kreatif pekerja teater bermunculan melalui ide-ide yang diwujudkan menjadi kenyataan teater. Melakukan pementasan teater berangkat dari naskah lakon bukanlah pekerjaan yang sederhana. Hal ini disebabkan teater bukan pekerjaan individual melainkan membutuhkan kerja bersama. Teater sebagai seni kolektif didalamnya terdapat unsur-unsur seni seperti; seni sastra, peran, musik, tari dan seni rupa. Keseluruhan unsur tersebut menjadi kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan ketika menjadi kenyataan teater. Kenyataan teater harus mampu memberikan suasana dalam mengeksplorasikan segala emosi serta menghidupkan spektakel yang sekaligus sebagai gerak batin dari tokoh-tokohnya.
Teater modern sebuah karya kolektif kreatif. Segala jenis pertunjukan yang di tampilkan di depan penonton menjadi penuturan hidup dan kehidupan manusia. Karya adalah ciptaan yang menimbulkan rasa indah bagi yang melihat dan merasakan. Kolektif, bersama-sama atau secara gabungan. Kreatif, mengandung daya cipta; pekerjaan yang harus di dukung oleh kecerdasan. Begitulah teater sesungguhnya jika di pandang secara kolektifitas.
Sebuah kelompok teater, sudah barang tentu memiliki idiologi baik kekaryaan maupun secara kelompok. Di samping itu pekerja teater harus memiliki keyakinan untuk mengimani dirinya. Kesadaran ini harus di bangun secara terus menerus agar terjadi kebaruan bagi proses kreatif kerja teater. Berteater itu mudah untuk mengatakannya tetapi tidak gampang untuk melaksanakan. Ilmu-kemauan-ketrampilan sangat di butuhkan.
Produksi Teater Itu Untuk Di Tonton.
Teater membutuhkan kekompakan tim produksi dan tim artistik. Kemampuan ini menawarkan wilayah komunikasi teater yang di tonton penonton. Komunikasi teater bersifat empiris, meskipun cakupannya sampai wilayah gagasan, konsep, emosional dan prilaku. Pementasan teater akan berkualitas apabila memiliki kematangan identitas. Kematangan identitas akan tercapai tidak hanya lewat transformasi sastra ke atas pentas, atau kualitas artistik dalam mewujudkan realitas teater tetapi yang paling utama, peristiwa pergulatan produksi teater sebagai wahana dalam menghadirkan peristiwa teater.
Kerja teater didalamnya ada sutradara sebagai seniman inovasi, berkelahi pikiran dengan kelompok kerja artistik (pemeran, dan penata artistik). Juga dengan pimpinan produksi dan jajaran non-artistiknya. Kerja teater ini dilakukan secara bersama-sama, biasanya enam bulan bahkan sampai satu tahun. Kerja menafsirkan- pemilihan-penemuan-mempertahankan-menyusun hasil-memperbaiki kesalahan-penghalusan yang berujung ke pertunjukan.

By zhalson

Leave a comment